Memahami apa perbedaan website statis dengan dinamis sangat penting untuk para pemilik bisnis. Dengan begitu, mereka tidak akan membuat website yang tidak sesuai. Selain itu, website yang dibuat juga bisa memaksimalkan jumlah penjualan produk atau jasa.
Itulah kenapa mengetahui perbedaan keduanya harus dilakukan oleh siapapun. Terlebih, Anda memiliki tim yang nantinya akan bekerja sebagai desainer atau programer situs untuk perusahaan. Hal ini harus benar-benar dipahami dengan baik.
Apa Perbedaan Website Statis dengan Dinamis?
Untuk lebih mudah memahami apa perbedaan website statis dengan dinamis, Anda bisa menyimak beberapa perbandingan sesuai dengan kategori yang akan dibahas.
Konten Isi
Konten isi yang dimiliki antara website statis dan dinamis memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada website statis, biasanya konten akan jarang diperbarui dan hanya memuat beberapa tulisan serta media rilis.
Sementara itu, pada website dinamis konten yang ada di dalamnya akan terus ditambah atau diperbarui secara berkala. Jadi, pengunjung yang masuk ke dalam website dinamis bisa menikmati seluruh modalnya secara maksimal.
Bahkan, pada website dinamis juga bisa melakukan aktivitas jual beli. Itulah kenapa saat ini website dinamis banyak digunakan di berbagai sektor. Jadi, tidak hanya digunakan untuk keperluan printing saja tetapi juga untuk meningkatkan lead.
Desain
Desain yang dimiliki oleh website statis biasanya standar. Selain itu, situs juga sedikit kurang menarik untuk dilihat. Jadi, pengunjung dari website statis biasanya sangat sedikit atau tidak akan ada orang yang kembali lagi ke sana.
Sementara itu, untuk website yang dinamis memiliki desain yang sangat baik dan konten di dalamnya juga beragam. Desainnya memuat berbagai jenis animasi atau memiliki user experience yang sempurna.
Interaksi User
Interaksi user dengan pemilik dari situs bisa berjalan dengan sangat baik. Hal ini terjadi apabila menggunakan website dengan tema dinamis. Jadi, interaksi antara dua belah pihak tidak akan dibatasi sama sekali.
Sementara itu, pada website statis biasanya akan sulit untuk melakukan interaksi antara pengunjung dan pemilik. Pengunjung hanya bisa menikmati konten yang ada di dalamnya tanpa bisa memberikan feedback.
Database
Database yang digunakan untuk website statis biasanya dipakai untuk penyimpanan data content. Artinya, data yang ada di sana hanya dipergunakan untuk situ-situ saja. Jadi, tidak akan ada penambahan sama sekali.
Sementara itu, pada website dinamis biasanya database yang ada di dalamnya bisa bervariasi. Bahkan, bisa ditambahkan secara langsung oleh user seperti memasukkan data-data yang mereka miliki.
Data ini nantinya bisa diolah dan dimanfaatkan untuk keperluan promosi. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan untuk memproses transaksi.
Lama Pengerjaan
Proses pengerjaan pada website statis biasanya cenderung lebih cepat. Sementara itu, pada website dinamis biasanya sedikit lebih lama. Satu website bisa berjalan hingga satu bulan penuh.
Biasanya untuk mempercepat waktu pembuatan, beberapa jenis konten yang nantinya dipakai sebagai isi harus dibuat terpisah. Jadi, ketika desain website dinamisnya sudah selesai bisa langsung diupload di sana.
Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan mengenai apa perbedaan website statis dengan dinamis. Secara umum, perbedaan yang paling mencolok terdapat dari fungsi dari website serta konten isi. Selebihnya, mungkin akan terlihat sangat mirip.
Anda tidak perlu memusingkan website statis maupun dinamis. Dengan menggunakan layanan Jago Marketing, website yang SEO friendly bisa didapatkan. Bahkan, bisa juga melakukan optimasi SEO secara langsung. Informasi lebih lanjut, segera hubungi jagomarketing.id atau ke 081390777205.
Baca Juga: Harga Social Media Management di Jakarta
Untuk informasi lebih lanjut mengenai digital marketing, SEO , backlink dan lainnya, hubungi: 081390777205